Di dalam membangun suatu rumah tangga tentu sangat didasari oleh ikatan cinta dalam sebuah pernikahan,
mendambakan keturunan merupakan saat-saat yang di nanti-nantikan. Rasa
bahagia dan berdebar-debar sangat dirasakan oleh pasangan suami istri
ketika calon sang jabang bayi melahirkan. Tentu ini merupakan perjuangan
yang sangat berat bagi seorang wanita yang sedang melahirkan buah
hatinya. Tapi banyak orang yang tidak siap untuk kelanjutan ketika sang
bayi mulai tumbuh besar. Masa usia dini merupakan saat yang sangat
penting untuk mengembangkan segala bakat, minat, potensi yang
dimilikinya untuk itulah diperlukan cara yang sesuai dengan karakter dan
perkembangan anak agar tujuan yang diinginkan yaitu mengembangkan
segala aspek perkembangan anak dapat terwujud dan bukan malah mematikan
potensi anak.
Orang tua mempunyai peran yang sangat besar terhadap perkembangan akhlak untuk si buah hati
karena dari orang tualah diperoleh segala sesuatu dan orang tua serta
keluarga merupakan orang yang paling sering dan paling lama berinteraksi
dengan anak mulai dari ia bangun tidur hingga tidur kembali. Untuk
itulah orang tua perlu memahami bagaimana pola asuh yang tepat dan
mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada anak.
Kesalahan kecil dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal sehingga dalam
mendidik anak tidak hanya dibutuhkan kecerdasan dan ketrampilan namun
juga sikap tanggung jawab, konsisten, kesabaran, ketelitian dan juga
kehati-hatian. Kekerasan fisik terhadap anak usia dini merupakan salah
satu kasalahan fatal dari orang tua dalam mengasuh anak.
Usia dini
merupakan usia emas dimana pada usia dini pertumbuhan dan perkembangan
anak berkembang pesat. Apabila dalam mendidik anak orang tua terlalu
tempramen, maka akan mengakibatkan gangguan mental dan fisik pada anak
yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Berikut
adalah tips keluarga harmonis untuk mendidik buah hati anda :
- Jika anak hidup dengan kritik, mereka belajar untuk mengutuk.
- Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan.
- Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, mereka belajar untuk menjadi memprihatinkan.
- Jika anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar untuk mengasihani diri sendiri.
- Jika anak dibesarkan dengan ejekan, mereka belajar untuk merasa malu.
- Jika anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri.
- Jika anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah.
- Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
- Jika anak dibesarkan dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.
- Jika anak dibesarkan dengan pujian, mereka belajar apresiasi.
- Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, mereka belajar untuk mencintai.
- Jika anak dibesarkan dengan persetujuan, mereka belajar untuk menyukai diri mereka sendiri.
- Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, mereka belajar itu baik untuk memiliki tujuan.
- Jika anak dibesarkan dengan berbagi, ia belajar kedermawanan.
- Jika anak dibesarkan dengan kejujuran, mereka belajar kebenaran.
- Jika anak dibesarkan dengan keadilan, ia belajar keadilan.
- Jika anak dibesarkan dengan kebaikan dan pertimbangan, mereka belajar menghormati.
- Jika anak hidup dengan keamanan, mereka belajar untuk memiliki iman dalam diri mereka sendiri dan pada mereka tentang mereka.
- Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, mereka belajar dunia adalah tempat yang bagus di mana untuk hidup.
Bila merujuk
pada teori-teori di atas maka orang tua harus mendidik dan mengasuh anak
dengan cara yang sesuai agar anak dapat mengembangkan seluruh kemampuan
yang ia miliki. Pada usia-usia awal orang tua perlu mengembangkan rasa
percaya anak baik pada dirinya maupun pada orang lain terutama orang
tua. Bila anak mengalami suatu keadaan yang mengganggu keadaan dirinya
baik fisik maupun mental maka ia juga akan mengalami dampak yang buruk
pada mental atau psikisnya yang akan mempengaruhi dalam menjalani
kehidupannya selanjutnya.
Begitu juga
dalam Islam dimana kita bisa mengambil contoh suri tauladan yang pernah
di contohkan Baginda Rasulullah Saw disaat beliau mencintai anak kecil :
Seperti itulah
kecintaan baginda Rasulullah ketika menyayangi anak kecil, alangkah
mulia nya perilaku Beliau. Mungkin ini bisa dijadikan contoh bagaimana
kita semua bisa lebih menyayangi seorang anak kecil, terlebih bagi anda
yang sudah mempunyai buah hati.
Dari beberapa
uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa betapa pentingnya
menjaga kehangatan hubungan dalam keluarga dengan kasih sayang. Pendidikan, penanaman nilai-nilai akhlak
mulia, pengasuhan terhadap anak harus dilandaskan pada kasih sayang
agar anak lebih dapat menerima semuanya dengan baik. Sayang bukan
berarti menuruti segala kemauan dan kebutuhan anak namun sayang dapat
ditunjukan dengan memberikan apa yang anak butuhkan dan meluruskan
kesalahan anak dengan cara yang baik. Anak merupakan masa depan kita
yang harus kita jaga dengan baik. Bila kita “menghancurkan” anak kita maka kita telah menghancurkan masa depan kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar